Learning Objectives Case 1,3,4

Senin, 24 Desember 2007


HEREDITARY SPHEROCYTOCYS; CELL


Prokariot
 
Eukariot
Bakteri, Cyanophyta
Organisme
Protista, fungi, tumbuhan, hewan
1 - 10 µm
Diameter
10 - 100 µm
Tidak ada
Membran inti
Ada
Tidak ada
Sitoskeleton
Ada
Ada
Dinding sel
Hanya pada tumbuhan dan fungi
Dalam bentuk plasmid
DNA
Dalam bentuk kromatin
Di sitoplasma
Transkrip RNA
Di dalam inti
Ribosom ; Tylakoid
Organel
Lengkap
Amitosis (Biner)
Pembelahan
Mitosis & Meiosis

Ada
Membran Plasma
Ada
Ada
Sitoplasma
Ada
Di sitoplasma
Sintesis protein
Di sitoplasma
70% air, 20% protein, 7% molekul kecil, 2% RNA, & <1%
DNA
Komposisi makromolekul
70% air, 20% protein, 7% molekul kecil, 2% RNA, & <1%
DNA

1.Perbedaan dan persamaan antara prokariot & eukariot


2.Cell architecture based on light microscopy
Bagian-bagian sel yang dapat terlihat dalam mikroskop cahaya, antara lain:
Nukleus, Sitoplasma, dan Membran plasma.

3.Macam-macam tipe dan prinsip mikroskop

Mikroskop cahaya
Terdiri dari 3 lensa, yaitu, kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. Memiliki resolusi maksimal 0,2 um. Semakin pendek panjang gelombang cahaya maka D semakin kecil sehingga resolusi semakin besar.

1.Immunoflorousence microscope
Untuk menunjukan lokasi protein tertentu dalam sel. Sumber cahaya dilewatkan pada specimen yang telah diberi pewarna tertentu, lalu specimen tersebut akan memancarkan cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang dari cahaya yang dilewatkan tersebut.
Pewarna: - Rhodamine, Cy3 untuk warna merah
- Flouresein untuk warna hijau

2.Confocal scanning microscope
Menggunakan laser dan optic khusus ubtuk menghasilkan bayangan 3 dimensi dari irisan sample yang diinginkan.

3.Phase contrast microscope
Untuk mengamati struktur dan pergerakan dari suatu organel yang besar. Menghasilkan bayangan yang tingkat kecerahan/kegelapan dari setiap bagian yang berbeda, tergantung dari indeks bias specimen yang akan menyebabkan perubahan kecepatan dan arah cahaya.

4.Nomarski microscope
Untuk mengobservasi pergerakan sel. Menghasilkan bayangan yang terlihat seakan-akan specimen memproyeksikan bayangan ke suatu sisi.



Mikroskop electron
Menggunakan berkas electron berkecepatan tinggi dengan resolusi maksimal 0,005 nm.


1.Transmission electron microscope
Untuk mengamati bentuk virus, fiber, dan enzim. Menggunakan elekromagnet untuk memfokuskan dan memperbesar gambar dengan cara membelokkan jalan elektronnya.

2.Scanning electrin microscope
Untuk memberikan gamber specimen. Sample dikeringkan dan dilapisi dengan lapisan tipis logam berat seperti platinum dengan evaporasi pada vacuum.

4.How to short cell and their parts

Flow cytometry untuk mensortir sel secara optis, digunakan untuk mengidentifikasi sel dengan menentukan cahaya yang dipancarkannya.
Fractination untuk mengisolasi sel sesuai dengan komponen yang terkandung dalam sel tersebut.
Pemecahan sel untuk melepaskan isinya dengan cara menghancurkan membrane plasma dan didinding selnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan suara berfrekuansi tinggi. Hasil pemecahannya berupa homogenate.
Sentrifugasi homogenate untuk memisahkan organel-organel. Dimulai dengan kecepatan rendah, sedang, dan kemudian tinggi.
Immunological techniques untuk mengenal organel tertentu berdasarkan kandungan enzim dan protein membrannya.

5.Struktur & fungsi organel-organel sel

Organel
Struktur
Fungsi
Nukleus
Organel terbesar yang terdiri dari nuclear envelope yang berpori dan nucleoplasma
yang di dalamnya terdapat nucleolus & kromatin
Nucleolus bedalam peran dalam sintesis protein dan kromatin terdapat gen
yang mengatur seluruh fungsi sel
Retikulum

Endoplasma
Jaringan membrane dari kantung pipih atau tubulus. Dibedakan menjadi RE
Kasar (ditempeli ribosom) dan RE halus.
RE kasar mensintesis glikoprotein dan fosfolipid. RE halus mensintesis
asam lemak dan steroid sekaligus mendetoksifikasi bahan-bahan kimia.
Ribosom
Dibangun dari 2 subunit yang mengandung rRNA dan protein. Bisa terdapat
bebas di sitosol atau menempel di RE kasar.
Untuk mensintesis protein
Apparatus

golgi
Berupa kantung pipih bertumpuk (3-20) yang disebut cisternae. Secara structural
dan fungsional terbagi atas, entry (cis) face, medial cisternae, dan exit
(trans) face.
Untuk memodifikasi lipid, karbohidrat, dan protein untuk digunakan oleh
sel sendiri atau disekresikan keluar sel.
Lisosom
Merupakan vesikel yang dibentuk dari apparatus golgi. Biasanya berbentuk
bulat dan memiliki enzim-enzim pencernaan.
Pencernaan intraseluler.
Peroksisom
Ruangan metabolisme khusus yang dilingkupi membrane tunggal. Mengandung
okidase dan katalase.
Detoksifikasi alcohol dan membantu metabolisme lemak
Mitokondria
Terdiri dari double membrane, Krista (pelekukan membrane dalam), dan matrix.
Merupakan tempat dari reaksi respirasi aerob sel yang memproduksi ATP
untuk sumber energi dalam tubuh kita.
Proteasom
Struktur kecil yang mengandung protease
Membetulkan protein yang salah, rusak dan tidak diperlukan dengan cara
memotongnnya menjadi rantai-rantai peptide kecil.


6.Struktur & fungsi cytoskeleton

Cytoskeleton
Struktur
Fungsi
Microfilament
Diameter 7-9 nm.

Merupakan polimerisasi dari actin yang membentuk rantai berpilin (helix).
Membantu pergerakan dan menghasilkan fungsi mekanik.

Kontraksi otot.

Memberi bentuk pada sel.

Cell junction.
Intermediate filament
Diameter 10 nm.

Terdiri dari set cytoskeletal fibers
Mempertahankan bentuk sel.

Pelekatan organel tertentu.
Microtubule
Diameter 20nm

Merupakan polimerisasi dari tubilin dan tersusun sebagai silinder berongga.
Mempertahankan bentuk sel.

Motilitas sel (cilia & flagella)

Pergerakan kromosom saat pemberlahan sel.

Transport intrasel.


7.Struktur & fungsi membran sel

Merupakan lipid bilayer yang tediri dari:
Phospolipid
Amphipatic: lipid (hidrofobik) tertanam di dalam dan phospat (hidrophilik) kontak dengan daerah luar.
Protein
Terdiri dari protein integral (tertanam ke phospolipid) dan protein perifer (terikat pada phospat atau p.integral)
Karbohidrat
Hanya terdapat di permukaan luar membrane plasma. Terdiri dari glokoprotein dan glikolipid yang penting sebagai reseptor.
Kolesterol
Tertanam dalam bagian lipid pada phospolipid dan berfungsi untuk mengatur fluiditas membrane.

Fungsi:
Mengontrol suasana dalam sel
Mengatur bentuk sel
Gerbang untuk transport molekul kedalam ataupun keluar sel
Memisahkan sel dengan bagiab luar
Membantu penempelan sel satu sama lain untuk membentuk suatu jaringan

Lab Activity
Blood Smear (Apus darah)
1.Tujuan:
Untuk mengamati berbagai jenis sel darah melalui mikroskop dengan membedakan inti selnya.
2.Prinsip:
Pewarnaan basa (methylene blue & related azures) untuk mewarnai nuclei, granulose dari basophil, dan DNA
Pewarnaan asam (eosin) untuk mewarnai sel darah merah dan granulose dari eosinophil.



Osmotic Fragility test
1.Tujuan:
Untuk menguji ketahanan membrane sel.
2.Prinsip:
Seluruh darah dimasukan ke dalam larutan garam
Bercampurnya larutan hipotonik akan menyebabkan air masuk ke RBC melalui proses osmosis sehingga menyebabkan pembersaran RBC dan akhirnya pecah.
Tes ini sebagai index dari bentuk sel dan menilai kemampuan ketahaan membrane terhadap volume sel.
RBC membrane  Fleksible tapi tidak elastis

THALASEMIA : GENETIC

1.DNA structure and organization
DNA terdiri dari gula pentosa (deoksiribosa), basa nitrogen dan phospat yang membentuk 1 nukleotida. Nukleotida berpolimerisasi melalui ikatan phospodiester dan membentuk satu rantai DNA. Dua rantai DNA akan berpilin dan membentuk double helix.
Gen merupakan suatu segmen dari DNA. Gen terdiri dari non-coding area (intron) dan coding area (exon)
DNA dikemas dalam sel dalam bentuk kromatin. Pertama-tama, DNA melilit protein histon dan membentuk struktur seperti tasbih yang disebut nukleosom. Lalu nukleosom akan melipat-lipat membentuk solenoid dan pada akhirnya kumpulan solenoid akan membentuk benang-benang kromatin.

2.DNA replication
Baik prokariot maupun eukariot sama-sama memiliki mekanisme replikasi DNA yang tidak jauh berbeda.
The mechanism:
1.Replication start from The Origin of replication (ORI)
2.Unwinding of double stranded DNA (ds DNA) by helicase to provide an single stranded DNA (ssDNA) template.
3.Further unwinding occurs very quickly, DNA gyrase twist the supercoil of DNA in the direction opposite, in eukariotic is called Topoisomerase.
4.Single binding protein (SSBP) bind to ssDNA and prevent premature reannealing of ssDNA to ds DNA
5.Once part of helix has been unwound, primase synthesis a primer
6.DNA Polymerase catalyze the DNA replication by adding the dNTP, depend upon proper base pairing, to 3’ end of Primer, to elongation chain formation of a phosphodiester bond between the free 3’-hydroxyl group of the primer and the phosphorus atom of the dNTP
7.DNA polymerase only synthesize DNA (the new strand) in the 5’-3’ direction.
8.The synthesis of the DNA that runs in the 3’-5’ direction at the parental strand is copied continuously, and the new strand produced is called leading strand
9.The other Parental chain runs in the 5’-3’ direction is copied discontinuously, and the new strand produced is called leading strand, it consist of the formation of short fragment, named Okazaki fragment.
10.After Okazaki fragment are generated, the DNA polymerase I is able to hydrolytically remove the Primer, and fill the Gap between Okazaki fragment
11.DNA lygase seal the fragment of newly sythesized DNA, it use ATP energy source.
12.The replication is terminated when replication fork meet a terminus region called Ter, a specific protein. This interaction prevents DNA duplex from unwinding by blocking the Helicase activity.

3.DNA mutation
Mutasi merupakan perubahan permanen pada urutan nukleotida DNA.
A.Point Mutations
Mutasi pada suatu basa nitrogen
1.Substitusi

Transisi
Transversi
Purin menjadi purin
Purin menjadi pirimidin
Pirimidin menjadi pirimidinPirimidin menjadi purin


2.Delesi
Penghilangan 1 basa. Menyebabkan mutasi frameshift, tapi apabila bertemu dengan stop signal akan menyebabkan mutasi nonsense.



3.Insersi
Penyisipan 1 basa. Menyebabkan mutasi frameshift, tapi apabila bertemu dengan stop signal akan menyebabkan mutasi nonsense.

B.Delesi/insersi segmen DNA
Delesi atau insersi segmen DNA akan mengubah panjang dan urutan basa pada DNA.
Delesi yang besar akan menyebabkan hilangnya seluruh gen atau sebagian dari kromosom.
Insersi segmen DNA kedalam sel manusi dapat mengubah sel.


C.Translokasi
Movement of DNA segment or part of one chromosome from one position to another location, either on the same chromosome or a different chromosome involving recommendation between them.
The consequence of this translocations changing the surrounding DNA, so the control of gene expression, is under different regulatory site.

D.Inversi
Inverted segment of the DNA in the same chromosome. Genes may be disrupted at the breakpoint, or brought under control of different regulatory sequences.



4.DNA repair



5.RNA transcription
RNA adalah polimer dari ribonukleotida yang tersusun sebagai single strain. Proses sintesis RNA atau transkripsi berasal dari DNA sebagai templatnya. Mekanisme:
Inisiasi
Pembentukan basal kompleks di daerah promoter sekaligus membuka untaian DNA di daerah start.
Elongasi
RNA polymerase mulai mensintesis RNA dari DNA templatnya.
Terminasi
Terminasi terjadi saat RNA Polimerasi bertemu dengan stop signal.
5’ Capping
Terdiri dari 7-methylguanosine (cap) menempel di belakang 5’-terminal. Fungsinya untuk membantu proses inisiasi dan translasi serta melindung unjung 5’ dari mRNA dari 5’à3’ exonuclease dan phosphatase
Polyadenylation
Setelah 20 nukleotida yang ada di ujung dari AAUAA di potong, poly(A) polymerase menambahkan basa A sebanyak 200 residu yang berfungsi untuk memproteksi unung 3’ mRNA dari serangan 3’à5’ exonuclease
Splicing
Pembuangan Introns dan penggabungan exons dengan menggunakan spliceosome.
Spliceosome terdiri dari primary transcript, 5 snRNAs (U1,U2,U4,U5,U6) dan lebi dari 60 proteins.
Bebtuk tersebut disebut dengan snRNP (small ribonucleoprotein) complex à snurp.


6.Protein synthesis
Inisiasi
1.Disosiasi ribosom
Inisiasi faktor berikatan dengan masing-masing subunit yang baru berpisah.
2.Pembentukan ternary complex
eIF-2 yang berikatan dengan GTP + met tRNA
3.Pembentukan 43s preinisiasi komplek
Ternary complex + 40s ribosom
4.Pembentukan 48s inisiasi komplek
43s preinisiasi komplek + mRNA
Mulai proses scan mRNA untuk mencari kodon start
5.Pembentukan 80s inisiasi komplek
43s inisiasi komplek + 60s ribosom dengan bantuan energi dari GTP

Elongasi
tRNA yang berkomplemen dengan kodon setelah AUG akan masuk ke site A
tRNA yang masuk ke site A akan membawa eEF yang akan mengikat kodon kedua pada mRNA
Metionin (P site) + Next Amino Acid  Bergabung dengan ikatan petida (dikatalis peptidil transferase)
Ribosom bergerak ke arah 3’ mRNA

Terminasi
Bertemu dengan kodon stop
Releasing factor 1 dilepaskan sehingga polopeptida yang terbentuk akan terlepas

7.Gene expression
Untuk menerangkan bagaimana suatu gen berperan atau terlibat pada proses pengontrolan yang menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan sel.

Regulasi tingkat DNA
1.Modifikasi kimia DNA, contohnya seperti proses metilasi.
2.Kehilangan gen yang menyebabkan protein fungsional tidak dapat dihasilkan
3.Amplifikasi gen untuk meningkatkan jumlah protein spesifik
4.Pengaturan ulang gen dimana segmen DNA bergerak dari satu lokasi ke yang lainnya dalam genom dan menggabungkan satu sama lain sehingga dihasilkan protein yang berbeda.

Regulasi tahap transkripsi
1.Kondensasi kromatin untuk menentukan mudah atau tidaknya proses transkripsi
2.Pengaktifan gen spesifik oleh suatu regulator

Regulasi post-transkripsi
Splicing alternative dan poliadenilasi dapat menghasilkan protein yang berbeda dari gen yang sama.

Regulasi tahap translasi
Aksi eIF-2 yang merupakan pusat mekanisme regulasi dapat dihambat oleh posporilasi

Regulasi post-translasi
Perubahan pada struktur protein setelah penyelesaian dan pelepasan polopeptida dari ribosom di rER dan golgi. Dibagi menjadi dua kelompok:
1.Modifikasi kimia
2.Protein folding (Pelipatan protein)

DOWN SYNDROME: EMBRIOLOGY

1.Aberasi Kromosom
Numerical
Apabila terjadi penambahan atau pengurangan kromosom
Aneuploidi
Monosomi
Nulisomi
Poliploidi
Trisomi
Tetrasomi

Contoh:
Down Syndrome : Trisomi 21
Patau Syndrome : Trisomi 13
Turner Syndrome : Monosomi 23
Klinefelter Syndrome : Trisomi 23

Struktural
Apabila terjadi perubahan struktuur kromosom sehingga mengakibatkan perubahan kode genetic.
Translokasi
Delesi
Insersi
Inversi
Duplikasi

2.Gametogenesis

Gametogenesis is adalah perubahan germ cells menjadi sel gamet wanita (ovum) dan pria (sperma). Primordial germ cells (PGCs ) di bentuk di dinding yolk sac, dekat dengan bakal umbilical cord. Selama perkembangan minggu ke-4, PGCs bermigrasi ke gonad yang sedang berkembang, yaitu bakal ovarium pada wanita dan bakal testis pada pria. PGCs akan memperbanyak diri melalui pembelahan meiosis. Proses gametogenesis pada wanita disebut dengan oogenesis dan pada pria disebut spermatogenesis.
Oogenesis
1.PGCs yang telah tiba di gonadovary akan berdiferensiasi menjadi oogonia melalui pembelahan mitosis.
2.Pada bulan ke-3, oogonia melanjutkan pembelahan mitosis dan menghasillkan oocyte primer yang tertahan diproses pembelahan meiosis 1 (diploten).
3.Oocyte primer dikelilingi oleh cell follicular gepeng dan dikenal sebagai primordial follicle.
4.Primodial follicle tumbuh dan cell follicular gepeng menjadi kuboid dan mulai mensekresikan zona pellusida.
5.Cell follicular memperbanyak diri untuk membentuk lapisan sel glanular yang mengelilingi oocyte, selain itu zona peluucida telah terbentuk. Sel tersebut disebut Follicle primer matang.
6.Oocyte primer tetap dalam tahap prophase dan tidak menyelesaiken meiosis 1 sebelum pubertas karena kerja Oocyte Maturation Inhibitor (OMI).
7.Saat pubertas, setiap bulan 15-20 follicle mulai pematangan.
8.Cell follicular kuboid memperbanyak diri untuk memproduksi epitel berlapis atau sel-sel granulose.
9.Sel-sel granulose beristirahat di basement membrane, mengelilingi sel-sel stromal dari theca folliculi
10.Muncul ruang antara sel-sel granulose yang kemudian diisi cairan. Penyatuan ruangan membentuk antrum folliculi dan folliclenya disebut dengan Graafian follicle. Sel-sel granulose yang mengelilingi oocyte disebut cumulus oophorus.
11.Saat pematangan, Follicle sekunder dikelilingi oleh theca interna yang mensekresi steroid dan kaya akan pembuluh darah.
12.Selama siklus, sejumlah follicle mulai berkembang, tapi hanya satu yang matang.
13.Ketika graafian follicle matang, LH menginduksi fasa preovulatory lalu meiosis 1 selesai dan menghasilakan 2 sel. Salah satunya hanya sedikit mendapat sitoplama, disebut dengan badan polar yang terletak antara zona pellucida dan membran sel.
14.Lalu sel memasuki meiosis 2, tapi tertahan di tahap metaphase saat 3 jam sebelum ovulasi.
15.Meiosis 2 selesai pada saat fertilisasi. Jika tida terjai fertilisasi, sel berdegenerasi kira-kira 24 jam setelah ovulasi.

Spermatogenesis
Saat lahir PGCs dan supporting cell (bakal sel sertoli) ditemukan di primitive sex cord dari testis. Pematangan sperma mulai satt pubertas.
Sesaat sebelum pubertas, sex cords menjadi tubulus seminiferus dan PGCs menjadi spermatogonia.
Ada 2 tipe spermatogonia, yaitu type A (yang melalui mitosis untuk membentuk sel clone) dan type B (yang membelah menjadi spermatosit primer)
Spermatosit primer menjadi spermatosit sekunder malalui pembelahan meiosis 1
Spermatosit sekunder menjadi spermatid melalui pembelahan meiosis 2
Spermatid secara bertahap berubah menjadi spermatozoa matang melalui proses diferensiasi, yaitu spermiogenesis.
Sperma berpindah dari tubulus seminiferus ke epididymis untuk pematangan
Cat:
LH mengikat reseptor pada sel-sel leydig dan menstimulasi produksi testosterone untuk mempercepat spermatogenesis.
FSH menstimulasi sel sertolli untuk mempercepat konversi spermatid menjadi spermatozoa.

3.Fertilisasi

Gamet pria dan wnita berfusi di ampullary dalm oviduct.
The sperm®vagina®cervicuterus ®uterine tube Spermatozoa penetrasi oocyte:
1)Cortical and zona reaction ® oocyte membrane impermeable to another sperm ® remove the receptor for sperm
2)The oocyte finished the second meiotic division ® female pronucleus
3)Post fusion ® initial of embryogenesis
-The sperm nucleus ® male pronucleus
-The tail detached ® degenerates
-Male pronucleus and female pronucleus ®
lose the nuclear envelope
-Replicate the DNA ® divide into two cells
-The result of fertilization:
1)restoration of diploid number of chromosom
2)determination of the sex
3)initiation of cleavage.

-The sperm:
*hyaluronidase® corona radiata barrier
*trypsin like substance® zona pellucida
*acrosin® attached to acrosome membrane

4.Cleavage / Pembelahan

Selama perjalanan zigot dari ampullary di oviduct ke rongga rahim. Mekanismenya:
Zygote® 2 cells® 4 cells® morulla in uterine cavity ® fluid enter the morula ® blastocoele ® blastocystBlastocyst terdiri dari inner cell mass (bakal embrio) dan outer cell mass (trophoblast ® placenta)

5.Implantasi

Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
*endometrium : selaput lender di dinding dalam
*myometrium : lapisan otot polos yang tebal
*perimetrium : melapisi dinding luar
Implantasi terjadi pada saat endometrium sedang dalam fasa secretory, dimana pada saat itu kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok dan jaringan ini mengandung banyak cairan.
Ada 3 lapisan endometrium: compact layer, spongy layer, basal layer.
No fertilization à menstrual phase  proliferates phase (regenerasi) oleh basal layer.

6.Perkembangan embrio
Trophoblast  cytotrophoblast dan syncythiotrophoblast
Inner cell mass  hypoblast dan epiblast
Munculnya rongga amnion
Lacunar stage : Vakuola muncul di syncythiotrophoblast  Lakuna berhubungan dengan sinusoid uteroplacental circulation
Sel-sel hypoblast membentuk selaput  Rongga eksoselom  Primitive yolk sac
Sel-sel dari yolk sacantara permukaaan dalam cytotrophoblast dan permukaan luar rongga eksoselom  mesoderm ekstraembrional  terbentuk rongga-rongga dalam mesoderm ekstraembrional  bersatu  rongga chorion
Cytotrophoblast  Villi Primer
Sel-sel hypoblast proliferasi dan migrasi ke sisi dalam selaput eksoselom  definitive yolk sac
Gastrulasi:
Munculnya primitive streak  Sel-sel epiblast berpidah menurut alur primitive streak  mesoderm dan entodern  sel-sel yang tetap di epiblast jadi ectoderm
Pembentukan notochord :
Sel pronotochord invaginasi di primitive pit  sampai ke prochordal plate  tube like  nothochord
Neurenteric canal: temporary between yolk sac and amnion
Selaput kloaka muncul  Diverticulum of yolk sac à allantois

N.B:
Berhubung ga bisa munculin tanda panah, jadinya di gati sama  &®

7.Organogenesis

Saat perkembangan minggu ke-4 sampai minggu ke-8 terjadi organogenesis pada embrio, yaitu pembentukan organ-organ. Adapun struktur-struktur atau organ-organ tersebut terbentuk dari masing-masing 3 lapisan embrional, berikut rinciannya:

Endoderm
Mesoderm
Eksoderm
Epithel yang melapisi GI tract (kecuali rongga mulut dan anal) dan juga
kelenjarnya
Semua otot lurik dan jantung, dan kebanyakan dari otot polosSemua jaringan saraf
Epithel yang melapisi urinary bladder, gall bladder, dan hati
Cartillage, bone, connective tissue
Epidermis dan kelenjar pada kulit
Epithel yang melapisi faring, saluran eustachius, tonsils, laring, trakea,
bronchi, dan paru-paru
Blood, red bone marrow, lymphatic tissue
Rambut, kuku, dan mammary glands
Epithel yang melapisi kelenjar tiroid, paratiroid, pancreas, dan timus
Dermis pada kulit
Lensa, kornea, dan otot mata dalam
Epithel yang melapisi system reproduksi
Fibrous tunic & vascular tunic pada mata
Fibrous tunic & vascular tunic pada mata
 
Telinga bagian tengah
Neuroepithelium dan organ perasa
 
Meshotelium
Epthel dari rongga mulut, rongga hidung, kelenjar liur, rongga anal
 
Epithel dari ginjal, ureter, adrenal cortex, gonad, dan saluran genital.
Epithel dari kelenjar pineal, pituitary, dan adrenal medullae


Lab Activity
Karyotype
Tujuan:
Dapat untuk mendiagnosa jenis kelamin dan juga kelainan pada kromosom, seperti down syndrome (trisomi 21)
Prinsip:
Mengkultur WBC dari darah tepi karena WBC memiliki inti sel yang didalamnnya terdapat kromosom.
Normalnya WBC tidak menjalani aktivitas mitotic, tapi setelah ditambahkan PHA WBC terpisah dari RBC dan memasuki proses mitosis
Yang membelah hanya limfosit
Limfosit disentrifugasi dan diinkubasi selama 3 hari lalu ditambahkan cochicine dan hypotonic treatment sehingga sel terperangkap di metaphase.
Kromosom diletakkan di satu sisi dia atas glass object
Autosom diklasifikasikan kedalam 7 kelompok

See preserve microscopic preparation of embryonic development
Tujuan:
Untuk memahami perkembangan awal embryo
Prinsip:
Observasi dibawah mikroskop, meliputi preparat rat ovary, early development of starfish, frog and chick embryo dapat digunakan sebagai model untuk perkembangan embryo manusia.


By: AV ^^

0 komentar: